Berbekal pengalaman dua pendakian sebelumnya, sepanjang kelas tiga saya mulai mencari teman yang memiliki minat yang sama untuk di ajak mendaki bersama. Sebagian besar merespon positif, mungkin ada yang sekedar ingin tahu, mencoba hal baru atau memang benar-benar memiliki minat yang sama. Target pendakian tentunya yang bisa dilakukan pada hari sabtu dan minggu, itupun sabtu sore karena pada waktu itu sabtu saya masih harus masuk sekolah.
Setelah mencari referensi ditentukanlah bahwa tujuan pendakian saya dan teman-teman adalah Gunung Golkar. Saya sudah mempersiapkan diri jika golkar ini seperti Gunung Bangka di pendakian sebelumnya. Saat perencanaan tidak kurang dari tujuh orang yang bersedia bergabung, sebagian besar memiliki pengalaman yang bagus saat ikut pramuka. Semakin dekat waktu yang ditentukan yang pasti berangkat adalah saya dan tiga tim lainnya. saya untuk pertama kali menjadi leader dalam sebuah pendakian, peralatan tim saya persiapkan dengan matang, tenda pramuka, kompor parafin, kompan air, dan peralatan lain yang dianggap perlu. Saya informasikan kepada tim yang lain untuk membawa perlengkapan pribadi sesuai dengan pengalaman yang saya punya. Saya sudah lupa detail pendakian pertama saya ke gunung golkar. Sepanjang kelas tiga smp saya sudah lupa berapa kali kesana, yang saya ingat hampir setiap disekitaran bulan purnama saya menyempatkan kesana untuk melihat bulan,
Gunung Golkar dapat diakses dari kota tasikmalaya dengan sekali menumpang angkot menuju sindangkasih, kemudian dilanjutkan berjalan kaki selama kurang lebih 45 menit menuju desa terakhir dan cukup menempuh medan menanjak selama kurang lebih 30 menit kita dapat sampai di Puncak Gunung Golkar, dimana dalam beberapa pendakian selanjutnya hanya cukup waktu 60 menit dari turun angkot sampai puncak golkar. Puncak golkar berada dipunggungan yang berada dibatas vegetasi pepohonan heterogen dengan hutan pinus dan memang lebih tepatnya golkar adalah sebuah bukit, yang menjadi istimewanya adalah sumber air sangat dekat bahkan kita bisa camp disekitar aliran air dan pemandangan nya yang luar biasa. Di malam hari saya bisa melihat lampu-lampu dari dua kota sekaligus, ciamis dan tasik.
Beberapa tahun setelah pendakian pertama saya masih mengunjungi bukit golkar, beberapa kali bahkan saya lakukan dengan solo hiking, seiring semakin populernya bukit golkar,pengunjungnyapun semakin bertambah, semakin ramai sudah tidak setenang dulu, warung-warung mulai bermunculan dan memang sepertinya tidak ada yang tidak tau bukit golkar pada masa itu. Selain kegiatan pendidikan beberapa sispala golkar juga digunakan untuk jalur lintas alam, bahkan beberapa sekolah mengadakan latihan kepemimpinan disana. Benar-benar bukit yang legendaris, saya sempat mencari tau kenapa bukit itu dinamakan golkar, beberapa penduduk setempat menyatakan karena dari puncaknya kita bisa melihat beberapa pohon berdaun kuning seperti lambang partai politik yang paling populer di era sebelum reformasi. Saya memiliki pandangan lain, sebelum era reformasi pemasangan bendera ditempat-tempat tinggi yang terlihat dari kejauan adalah hal yang biasa, saya menduga ada yang memasang bendera golkar ukuran besar di puncak bukit itu pada jaman dulu dan memang puncak bukit dapat terlihat dari desa-desa sekitar bukit golkar, sekali lagi itu hanya dugaan saya~
Sekitar beberapa tahun setelah pendakian pertama banyak informasi negatif mengenai bukit golkar ini yang menyebabkan pamor nya mulai turun, selain itu pembangunan akses jalan motor trail pun menjadi penyebab lainnya. Sayang sekali sebenarnya, tempat saya mengasah kemampuan mental dan fisik mendaki gunung selama ini menjadi tidak seindah dan setenang dulu lagi. Semoga jika mendapatkan kesempatan mengunjunginya lagi bukit golkar kembali seperti dulu..
Setelah mencari referensi ditentukanlah bahwa tujuan pendakian saya dan teman-teman adalah Gunung Golkar. Saya sudah mempersiapkan diri jika golkar ini seperti Gunung Bangka di pendakian sebelumnya. Saat perencanaan tidak kurang dari tujuh orang yang bersedia bergabung, sebagian besar memiliki pengalaman yang bagus saat ikut pramuka. Semakin dekat waktu yang ditentukan yang pasti berangkat adalah saya dan tiga tim lainnya. saya untuk pertama kali menjadi leader dalam sebuah pendakian, peralatan tim saya persiapkan dengan matang, tenda pramuka, kompor parafin, kompan air, dan peralatan lain yang dianggap perlu. Saya informasikan kepada tim yang lain untuk membawa perlengkapan pribadi sesuai dengan pengalaman yang saya punya. Saya sudah lupa detail pendakian pertama saya ke gunung golkar. Sepanjang kelas tiga smp saya sudah lupa berapa kali kesana, yang saya ingat hampir setiap disekitaran bulan purnama saya menyempatkan kesana untuk melihat bulan,
Gunung Golkar dapat diakses dari kota tasikmalaya dengan sekali menumpang angkot menuju sindangkasih, kemudian dilanjutkan berjalan kaki selama kurang lebih 45 menit menuju desa terakhir dan cukup menempuh medan menanjak selama kurang lebih 30 menit kita dapat sampai di Puncak Gunung Golkar, dimana dalam beberapa pendakian selanjutnya hanya cukup waktu 60 menit dari turun angkot sampai puncak golkar. Puncak golkar berada dipunggungan yang berada dibatas vegetasi pepohonan heterogen dengan hutan pinus dan memang lebih tepatnya golkar adalah sebuah bukit, yang menjadi istimewanya adalah sumber air sangat dekat bahkan kita bisa camp disekitar aliran air dan pemandangan nya yang luar biasa. Di malam hari saya bisa melihat lampu-lampu dari dua kota sekaligus, ciamis dan tasik.
Beberapa tahun setelah pendakian pertama saya masih mengunjungi bukit golkar, beberapa kali bahkan saya lakukan dengan solo hiking, seiring semakin populernya bukit golkar,pengunjungnyapun semakin bertambah, semakin ramai sudah tidak setenang dulu, warung-warung mulai bermunculan dan memang sepertinya tidak ada yang tidak tau bukit golkar pada masa itu. Selain kegiatan pendidikan beberapa sispala golkar juga digunakan untuk jalur lintas alam, bahkan beberapa sekolah mengadakan latihan kepemimpinan disana. Benar-benar bukit yang legendaris, saya sempat mencari tau kenapa bukit itu dinamakan golkar, beberapa penduduk setempat menyatakan karena dari puncaknya kita bisa melihat beberapa pohon berdaun kuning seperti lambang partai politik yang paling populer di era sebelum reformasi. Saya memiliki pandangan lain, sebelum era reformasi pemasangan bendera ditempat-tempat tinggi yang terlihat dari kejauan adalah hal yang biasa, saya menduga ada yang memasang bendera golkar ukuran besar di puncak bukit itu pada jaman dulu dan memang puncak bukit dapat terlihat dari desa-desa sekitar bukit golkar, sekali lagi itu hanya dugaan saya~
Sekitar beberapa tahun setelah pendakian pertama banyak informasi negatif mengenai bukit golkar ini yang menyebabkan pamor nya mulai turun, selain itu pembangunan akses jalan motor trail pun menjadi penyebab lainnya. Sayang sekali sebenarnya, tempat saya mengasah kemampuan mental dan fisik mendaki gunung selama ini menjadi tidak seindah dan setenang dulu lagi. Semoga jika mendapatkan kesempatan mengunjunginya lagi bukit golkar kembali seperti dulu..
Comments
Post a Comment