Kangen banget nulis di blog kesayangan ini.., hmm kalo liat dari postingan terakhir ternyata sudah dua tahun lebih saya gk nulis dan akhirnya disela-sela menyibukan diri sempet juga nulis lagi, dan kali ini saya mau nulis serial baru yaitu Family Traveling. ya.. cita-cita hampir semua keluarga di Indonesia, bahkan di Dunia, mungkin..
Bagi yang baru nyasar ke blog ini, perlu diketahui, saya sempat menulis sepuluh serial Cerita Pendaki yang menceritakan sepuluh pengalaman saya mendaki gunung, saya juga menulis serial Family Hiking, baru sampai seri tiga, dengan semangat baru ini akan saya lanjutkan ke seri empat dan seterusnya yang sebenarnya sudah ada di draft dari dua tahun lalu. Oke, kembali ke serial baru kita Family Traveling, seri pertama.
Jangan berekspektasi kalian membaca sebuah novel penuh drama dan plot twist, serial yang saya maksud adalah cerita-cerita ringan hasil dari mengingat-ngingat perjalanan-perjalanan yang telah kami lalui. Seri pertama akan menceritakan perjalan ke Taman Safari Indonesia di Puncak Bogor. Pada musim liburan, kami sudah sering mendengar gosip-gosip mengenai taman safari yang macet lah, penuh banget lah, jalur dari dan ke puncak nya buka tutup lah dan masih banyak lagi informasi yang membuat kami beberapa kali menunda pergi ke taman safari. Sampai akhirnya.., liburan sekolah kali ini kami menyusun rencana sebaik mungkin untuk pergi ke taman safari.
Antrian panjang masuk taman safari pada musim liburan memang sudah menjadi rahasia umum, untuk menghindari atau lebih tepatnya untuk mendapatkan antrian lebih awal saat akan beli dan atau pemeriksaan tiket, target kami maksimal jam delapan pagi sudah ada di taman safari. Oh iya, baik yang sudah beli tiket online ataupun beli di tempat antriannya tetap sama ya, oleh karena itu kami memutuskan untuk menginap sehari sebelumnya dan tentunya menginap di tempat yang dekat dengan taman safari agar dipagi hari nya kami bisa mencapai target jam delapan pagi sudah di gerbang taman safari.
Searching di beberapa aplikasi, agoda, traveloka, tiket.com untuk cari hotel mana yang paling sesuai dengan kebutuhan kami. kenapa harus cari di beberapa aplikasi? karena ketersediaan hotel atau kamar berbeda di setiap aplikasi, selain harga tentunya. Cari-cari kesana kemari akhirnya kami memutuskan untuk memilih Azana Green Peak Resort Cisarua Bogor. Jarak ke taman safari kurang dari sepuluh kilometer dengan waktu tempuh sekitar 30 menit saja. Kami dapat harga Rp 809,318 untuk satu kamar kapasitas dua orang beserta sarapan.
Untuk mengatasi informasi mengenai seringnya buka tutup jalur puncak, kami menghindari berangkat sore hari dan berangkat lebih awal, setelah makan siang kami berangkat dari daerah jakarta. Namun manusia hanya bisa berencana, perjalanan dari jakarta ke ciawi bogor mengalami kemacetan sehingga mendekati ciawi bogor waktu sudah menunjukan jam tiga sore. Kami menggunakan map dan diinformasikan bahwa sedang ada penutupan jalan (baca: tutup buka) dan di arahkan menggukan jalan kecil menuju arah puncak. Sempat bimbang karena banyak kejadian mobil yang tersesat karena mengikuti map, kami akhirnya memutuskan untuk mengikuti map setelah melakukan pengecekan jalur terlebih dahulu. Jalan yang kami lalui memang secara geografis tidak terlalu jauh dari jalan utama, hanya terpisah sungai besar saja. Jalannya cukup aman dilalui dua mobil hanya di beberapa titik saja menyempit dan harus berjalan bergiliran. Tidak sampai tiga puluh menit kami sudah kembali di jalan utama dan melanjutkan ke Azana Green Peak Resort.
Azana Green Peak Resort berada sekitar empat ratus meter dari jalan utama, jadi bagi kalian yang pengen menyepi di area puncak Azana bisa jadi salah satu pilihan. Kami datang sekitar pukul 15.30 sore, mengantri untuk check-in kemudian memarkir kendaraan, dan ternyata masih bisa parkir di basement, kalopun sudah penuh diperbolehkan parkir paralel dengan bantuan staf hotel agar tidak mengganggu kendaraan lainnya. Kami dapat kamar paling pojok, meskipun kamarnya memiliki balkon tapi balkon nya menghadap ke taman yang tidak bisa dilalui orang-orang, jadi menambah suasana lebih hening lagi karena jauh dari hingar bingar orang-orang, Kamarnya cukup luas, bahkan menurut kami luas sekali, sangat cocok bagi yang traveling membawa anak kecil.
Tiada menginap di hotel tanpa berenang, itulah prinsip anak-anak, setidaknya bagi anak kami, dan waktunya pun sangat mendukung. Jam 16.30 kami berenang di area kolam renang yang berada di antara dua bangungan. ya, di Azana memang memisahkan antara kamar-kamar hotel dengan restoran, lobi serta ballroom, dan kolam renang berada di ruang terbuka antara dua bangunan tersebut. Air nya dingin, cukup segar untuk berenang sore hari di area puncak.
Pada malam hari udara dingin khas pegunungan terasa sampai kamar meskipun AC sempat kami matikan. Kami juga sempat membeli beberapa perlengkapan dan makanan dari mini market menggunakan menggunakan ojek online, bersyukur karena di area ini masih bisa menggunakan jasa ojek online untuk belanja, karena di beberapa tempat memang layanan ini tidak tersedia. Sambil menunggu pesanan kami jalan-jalan ke area taman di dekat kolam renang, mengambil beberapa foto sambil menghirup udara segar ditemani lampu-lampu taman.
Jam menunjukan 7.30 pagi, kami telah selesai sarapan, check-out dan bersiap menuju taman safari. Posisi Azana adalah "di bawah" taman safari, artinya kami harus naik lagi ke arah puncak untuk menuju taman safari. Jalanan pagi hari cukup lancar, estimasi perjalanan tiga puluh menitpun tercapai dengan tepat meskipun sempat tersendat di area pedagang wortel dan pisang karena banyak yang membeli untuk memberi makan hewan saat safari. Kami adalah salah satunya, kami membeli wortel dengan harga lima puluh ribu per dua belas ikat dan pisang seharga lima belas ribu. Kami sempat bertanya hewan apa yang makan pisang saat safari nanti, dan pedagangnya menjawab dengan santai "dimakan sendiri juga enak..." Baiklah..
Bersambung..
Comments
Post a Comment