Pesta Kesenian Bali 2019
Gelaran festival termegah dan terbesar di Bali akan kembali dilaksanakan di tahun 2019. Diadakan selama sebulan dari 15 Juni - 13 Juli 2019, Pesta Kesenian Bali menjadi agenda penting bagi wisatawan dan penikmat kesenian di penjuru Bali bahkan Nusantara.
Festival ini melibatkan ribuan seniman di dalam maupun di luar Bali. Masyarakat pun tak ketinggalan memberikan waktu dan tenaganya untuk PKB. Pasalnya, kegiatan ini sudah melekat sebagai jiwa dan identitas Bali selama puluhan tahun sejak 1979. Seniman, masyarakat, wisatawan, serta peliput berita akan tumpah ruah memadati jalan. Mereka berebut mengambil andil dalam pelaksanaan PKB. Tiap kota dan kabupaten diwajibkan mengirim delegasi untuk menampilkan karya seni. Panitia juga harus memeriksa dan memastikan persiapan tiap daerah secara berkala. Mengingat PKB melibatkan begitu banyak kelompok seni dan membutuhkan koordinasi yang cukup. Hal tersebut dilakukan sebagai bentuk evaluasi dari PKB di tahun sebelumnya. Mereka berusaha menghadirkan PKB yang baru, meriah dan megah.
Di tahun 2019, pesta kesenian Bali yang ke-41 diadakan dengan mengusung tema Bayupramana. Dalam penjabarannya, konsep Bayupramana berasal dari dua kata yakni “banyu” yang berarti angin dan “pramana” kekuatan. Menurut sang pengagas tema, I Nyoman Suarka, Bayupramana dapat dimaknai sebagai nafas kehidupan. Makna tersebut ditransformasi menjadi sebuah karya seni, yang semuanya akan berhubungan dengan elemen angin. Tema tersebut kemudian diolah menjadi seni tari, teater, karnaval sertai lomba yang melibatkan seluruh masyarakat Bali dan wisatawan. Beberapa hari menjelang PKB, Bali mendadak menjadi daerah yang kesibukannya berlipat ganda. Masyarakat berbondong-bondong mempersiapkan diri demi memeriahkan PKB di tahun 2019.
Festival ini melibatkan ribuan seniman di dalam maupun di luar Bali. Masyarakat pun tak ketinggalan memberikan waktu dan tenaganya untuk PKB. Pasalnya, kegiatan ini sudah melekat sebagai jiwa dan identitas Bali selama puluhan tahun sejak 1979. Seniman, masyarakat, wisatawan, serta peliput berita akan tumpah ruah memadati jalan. Mereka berebut mengambil andil dalam pelaksanaan PKB. Tiap kota dan kabupaten diwajibkan mengirim delegasi untuk menampilkan karya seni. Panitia juga harus memeriksa dan memastikan persiapan tiap daerah secara berkala. Mengingat PKB melibatkan begitu banyak kelompok seni dan membutuhkan koordinasi yang cukup. Hal tersebut dilakukan sebagai bentuk evaluasi dari PKB di tahun sebelumnya. Mereka berusaha menghadirkan PKB yang baru, meriah dan megah.
Di tahun 2019, pesta kesenian Bali yang ke-41 diadakan dengan mengusung tema Bayupramana. Dalam penjabarannya, konsep Bayupramana berasal dari dua kata yakni “banyu” yang berarti angin dan “pramana” kekuatan. Menurut sang pengagas tema, I Nyoman Suarka, Bayupramana dapat dimaknai sebagai nafas kehidupan. Makna tersebut ditransformasi menjadi sebuah karya seni, yang semuanya akan berhubungan dengan elemen angin. Tema tersebut kemudian diolah menjadi seni tari, teater, karnaval sertai lomba yang melibatkan seluruh masyarakat Bali dan wisatawan. Beberapa hari menjelang PKB, Bali mendadak menjadi daerah yang kesibukannya berlipat ganda. Masyarakat berbondong-bondong mempersiapkan diri demi memeriahkan PKB di tahun 2019.
sumber: https://spektakel.id
Comments
Post a Comment