Labels

Blog Archive

Categories

Popular Posts

Protection

Blogger templates

Blogger templates

Popular Posts

Skip to main content

Backpacker Ke Pacitan

Jujur saja, jargon the hidden paradise in java yang membuat saya berangkat ke pacitan. Jum'at tanggal 21 Februari 2014 saya berangkat menuju solo menggunakan bus budiman jurusan Tasikmalaya -  Solo. Bus jurusan ini hanya ada 2 Pemberangkatan, 1 pemberangkatan utama 1 lagi pemberangkatan cadangan. saya menumpang pemberangkatan utama dengan waktu keberangkatan jam 19.00 dengan ETA di terminal tirtonadi solo jam 5 pagi. Jangan lupa untuk memesan tiket terlebih dahulu jika ingin menggunakan bus ini, harganya 95 ribu.

Menggunakan Bus malam memang terkadang lebih baik daripada menggunakan kereta api yang sudah terkenal akan keterlambatannya. Bus masuk terminal tirtonadi solo sekitar jam 5 kurang 15 menit. saya gunakan 45 menit untuk solat, makan dan repacking. jam 5.30 saya mulai hunting bus jurusan solo - pacitan via Baturetno. Menurut informasi bus menuju pacitan tersedia setiap jam mulai jam 1 dini hari. saya menumpang bus pemberangkatan jam 6.15 pagi. fyi, semua bus jurusan solo pacitan merupakan bus ekonomi non ac. 

waktu tempuh solo - pacitan, setengah waktu tempuh tasikmalaya - solo. 1 jam pertama bus dihabiskann mencari penumpang di kota solo, 1 jam kedua perjalanan menuju wonogiri. dan 3 jam terakhir merupakan perjalanan wonogiri - pacitan. perjalanan ini sangat menguras tenaga dan emosi, panas, penuh sesak dan asap rokok dimana-mana, dan saya pun bertekad untuk tidak menggunakan jasa bus ini untuk perjalanan pulang, apapun yang terjadi.


Jam 11.15 saya sampai diterminal pacitan, terminal yang rapi bersih dan (terasa) aman. Seperti terminal pada umumnya berbagai jasa angkutan mendatangi saya ketika kaki menginjakan di terminal. Jasa ojek yang paling banyak terdengar, dan memang jasa ojek lah yang saya perlukan untuk menuju Harry's Ocean House yang berada di kawasan pantai teleng ria. 10 ribu untuk jasa diantar sampai Harry's Ocean House yang sudah familiar dikalangan jasa ojek terminal dengan nama "heris hos".

Kurang dari 15 menit, atau sekitar jam 11.30 saya sudah sampai di Harry's. saya disambut bule perancis yang mengelola tempat tersebut, setelah tahu maksud kedatangan saya adalah untuk menyewa kamar, pengelola Harry's langsung menanyakan buku nikah. ( fyi, Harry's tidak menerima pasangan bukan suami istri untuk menghormati penduduk sekitar ) saya jawab belum menikah dan memang sudah mengetahui aturan tersebut karena sebelumnya menghubungi Edo, suami dari bule tersebut. Jadi bagi pasangan belum menikah akan ditempatkan tidur terpisah.

Salah Satu Bungalow Harry's Ocean House

Tempat Bersantai, Dapur dan Tempat Makan Harry's Ocean House

Harry's Ocean House memang rujukan para traveler, terutama traveler mancanegara, oleh karena itu gak heran saya satu satunya traveler lokal di Harry's Ocean House, sisanya semua interlokal :D. Harry's Ocean House juga menyediakan sewa perlengkapan surfing dan sewa motor dengan harga 50 ribu / hari. Sewa motor adalah suatu keharusan untuk keliling pacitan, karena hampir semua hidden paradise nya tidak bisa dijangkau dengan angkutan umum. Jangan khawatir tersesat, pengelola Harry's Ocean House akan memberikan  peta semua tourist spot, terutama surfing spot.

Peta Wisata Pacitan

Makan siang, istirahat dan mempelajari peta wisata sampai jam 13.30. saya memutuskan untuk mengunjungi pantai srau dan pantai watu karung. Perjalanan ke pantai srau memakan waktu sekitar 40 menit dengan medan jalan kecil berkelok. Hanya dengan mengunjungi pantai srau saja, rasa lelah saya setelah menempuh 15 jam perjalanan hilang sudah. Pantai dengan pasir putih dengan garis pantai tidak terlalu panjang benar benar menanamkan keeksotisan tersendiri, hanya ada 4 pengunjung lain sedang bermain air jernih yang memang begitu menggoda saat saya mengunjungi pantai srau. Sekitar 30 menit saya menikmati keheningan srau, dan pantai watu karung menjadi tujuan.








Sekitar 30 menit perjalanan menuju pantai watu karung, dengan medan sama, jalan kecil berkelok. Pantai watu karung sangat memenuhi tipe hidden paradise, jalan aspal berakhir di pantai, tidak ada loket karcis, tidak ada tempat parkir, yang ada hanya beberapa penginapan bergaya tradisional milik orang asing. menurut satu satunya pedagang di pantai watu karung, traveler lokal masih sangat jarang yang mengunjungi pantai ini, bahkan di akhir pekan seperti saat saya mengunjungi watu karung, saya menjadi orang asing di negeri sendiri, saya menjadi satu-satunya pengunjung lokal di pantai seindah watu karung, bahkan menurut wisatawan asing yang datang, watu karung lebih indah dari kuta bali. saya sepakat dengan wisatawan asing tersebut, meskipun saya belum pernah mengunjungi Kuta, karena setiap orang mempunyai definisi indah tersendiri. Sepertinya kebersihan dan kesunyian menjadi salah satu faktor untuk mendefinisikan kata "indah".









1 Jam perjalanan dari pantai watu karung menuju Harry's Ocean House, jam 5 sore sampai jam 7 malam saya gunakan untuk mandi dan istirahat. Jam 7 malam, diiringi hujan rintik-rintik saya keliling kota pacitan untuk hunting makan malam. Rapih dan bersih, itulah yang ada di benak saya saat melawati satu persatu jalan di kota pacitan. saya kesulitan mencari menu makan malam, karena sepanjang jalan  kota pacitan hampir tidak ada pedagang kaki lima. Pedagang makanan kaki lima dikumpulkan dibeberapa titik, salah satunya di pasar minulyo. Karena hujan semakin deras akhirnya saya memutuskan berhenti di rumah makan padang di sekitar alun-alun kota pacitan. Jangan lupa untuk memesan Teh tawar bagi yang tidak suka teh manis, karena seperti di daerah jawa lainnya, pesan “teh” itu berarti teh manis. Hujan yang semakin deras membatalkan niat saya untuk menikmati malam minggu kota pacitan, setelah makan saya langsung kembali ke Harry’s Ocean House untuk beristirahat memulihkan energi untuk menjelajahi sisi lain pacitan di keesokan hari nya.

Jam 7.30 pagi, setelah sarapan dan persiapan lainnya saya langsung menuju Goa gong. Untuk mencapai goa gong saya harus keluar kota pacitan ke arah yogyakarta / solo. Kemudian belok kiri ke arah goa gong dan pantai klayar. Menurut pengelola Harry’s waktu tempuh menuju goa gong sekitar 45 menit, tetapi jam 8.00 saya sudah sampai di goa gong, bahkan sebelum loket tiket goa gong di buka alias gratis. Seperti wisata goa pada umumnya, banyak sekali pemandu yang menawarkan sewa senter. Meskipun saya membawa senter sendiri, saya tetap menggunakan jasa guide dengan membayar 25 ribu, karena pada saat itu saya merupakan pengunjung pertama dan didalam goa masih sepi. Pemerintah pacitan mengelola goa gong dengan serius, pengunjung tidak perlu takut tergelincir atau jatuh saat menyusuri goa, karena disana telah dibuat jaur khusus untuk pengunjung dengan tangga dan pegangan di kiri dan kanan jalur. Menurut beberapa informasi Goa gong ini merupakan salah satu Goa terindah di asia tenggara, setelah menyusuri goa gong sepertinya saya sepakat dengan statement tersebut.
















1 Jam lebih  saya gunakan untuk menyusuri goa, tujuan selanjutnya adalah pantai klayar. Lokasi pantai klayar memang sejalur dengan goa gong. Rombongan yang menggunakan bus akan turun d lokasi goa gong untuk berganti angkutan untuk menuju pantai klayar, karena jalan sempit yang berliku tidak memungkinkan untuk dilintasi bus. Pada saat saya melintasi jalan sepanjang goa gong menuju klayar sedang diadakan pelebaran jalan untuk memudahkan akses menuju pantai klayar. Cukup dengan 30 menit perjalanan melalui perbukitan dan jalan berliku sampai lah saya di gerbang masuk pantai klayar, tiket masuk 3 ribu / orang dan seribu untuk motor. Beberapa meter setelah gerbang nampaklah pemandangan luar biasa, landscape pantai klayar yang terbentang dari bukit di sebelah kanan sampai batu (mirip) spinx di sebelah kiri.



Pantai klayar merupakan pantai paling ramai dibanding 2 pantai yang saya kunjungi sebelumnya, karena memang lokasi nya yang bisa di akses dari beberapa wilayah di luar kota pacitan. Meskipun ramai, kebersihan pantainya tetap terjaga. untuk melihat seruling samudera di sekitar batu spinx, saya harus menuju ujung pantai. saya menyewa ATV untuk seharga 50ribu untuk menuju batu spinx. Mengendarai ATV di pantai klayar memiliki kesulitan tersendiri karena medan pantai yang tidak landai, tapi jangan khawatir, para pemandu ATV siap membantu jika kita kesulitan mengendalikan ATV. Di lokasi seruling samudera, yaitu air mancur alami yang sesekali muncul diantara batu karang. Air mancur ini bisa mencapai 10 meter tergantung pada gelombang air laut. 45 menit memang terlalu singkat untuk menikmati pantai klayar, tapi saya harus bergegas untuk kembali ke Harry’s.










Tepat Jam 12 siang saya sampai di kota pacitan, makan siang dan memesan travel menuju yogyakarta dengan jadwal pemberangkatan jam 3 sore. Fyi, ada pemberangkatan jam 12 dari pacitan, tapi dikarenakan saya memesan dadakan jadi tidak mendapat tempat duduk di beberapa travel yang saya hubungi. Jam 12.30 saya sampai di Harry’s, meminta ijin overtime sampai jam 2 sesuai dengan jam jemputan travel. Untuk menunggu waktu jemputan saya berbincang dengan Edo dan anaknya yang masih balita, Keona, ternyata edo juga seorang pembuat papan selancar. Semua papan selancar buatan Edo adalah 100% handmade, tidak menggunakan mesin, oleh karena itu untuk satu papan selancar Edo bisa menghabiskan waktu sampai sepuluh hari.  Tidak terasa jemputan akhirnya tiba sekitar jam setengah 3 sore dan saya melakukan perjalanan menuju Yogyakarta. 

Jam 18.30 TC sudah berada di kota Yogyakarta, karena tujuan saya adalah station tugu dan rencana diantar paling akhir, saya memutuskan untuk turun di halte trans Yogya Ambarukmo. Sekali naik trans yogya saya sampai di station tugu dan Memesan tiket kereta untuk pulang ke tasikmalaya. Sambil menunggu keberangkatan kereta saya belanja oleh-oleh di malioboro. Meskipun Kereta terlambat 2 jam 45 menit akhirnya saya sampai dengan selamat di Tasikmalaya senin, 24 Februari jam 6 pagi. 2 hari memang tidak cukup untuk menikmati keindahan pacitan, bahkan masih banyak spot lain yang belum saya kunjungi, dan saya bertekad untuk kembali lagi ke kota seribu satu goa, The Hidden Paradise in Java, Pacitan. Keep Travel.

Akomodasi:
Bekal dan Cadangan makanan = Rp. 50.000
Bus Malam Budiman Tasikmalaya -  Solo 2 x Rp. 95.000 = Rp. 190.000
Sarapan Nasi Goreng = Rp. 9.000
Bus Ekonomi Solo - Pacitan 2 x Rp. 25.000 = 50.000
Ojek Terminal Harry's House   2 x Rp. 10.000 = Rp. 20.000
Sewa Room Harry's House = Rp. 135.000
Sewa Motor 2 Hari = Rp. 100.000
Makan Siang sekitar Harry's = Rp. 23.000
Bensin Motor Sewaan = Rp. 15.000
Tiket Pantai Srau = Rp. 7.000
Jajanan Pantai Watu Karung = Rp. 10.000
Makan Malam Nasi Padang = Rp. 30.000
Bensin Motor Sewaan =  Rp. 15.000
Sarapan Pagi Roti = Rp. 15.000
Guide Goa gong = Rp. 25.000
Tiket Pantai Klayar = Rp. 7.000
Sewa ATV = Rp. 50.000
Makan Siang Kota Pacitan = Rp. 14.000
Cadangan Makanan = Rp. 20.000
Travel Pacitan - Yogyakarta 2 x Rp. 50.000 = Rp. 100.000
Trans Yogya 2 x Rp. 3.000 = Rp. 6.000
Tiket Kereta Mutiara Selatan 2 x Rp. 210.000 = Rp. 420.000
Makan Malam Malioboro = Rp. 60.000
Oleh-Oleh Malioboro = Rp. 300.000
Cadangan Makanan = Rp. 25.000
Total Biaya : Rp. 1.646.000

Comments

  1. pantai klayar dan pantai srau benar2 bagus sekali, bersih, dan airnya bening.
    kapan2 tak coba menuliskannya. dulu modalnya cuma numpang teman yang tinggal di sana trus main2 kesana, jadi alhamdulillah habisnya lumayan irit.
    kunjungi balik ya
    ilmudes.blogspot.com

    ReplyDelete
  2. Minta kontak penginapan dan sewa motor ,mohon info nya sob

    ReplyDelete

Post a Comment