Berawal dari acara re-group bersama rekan kerja di sebuah villa di kawasan puncak bogor. Saya jadi berkesempatan mengunjungi Nol Kilometer Ciliwung atau dikenal juga dengan Telaga Saat, karena salah satu kegiatan di acara re-group adalah olahraga pagi dengan treking menuju kawasan Telaga Saat.
Saya sudah berada di area parkir menuju Nol Kilometer Ciliwung saat waktu menunjukan jam 6.30 pagi. Udara cukup dingin dan segar, sementara itu di area parkir terlihat ada alternatif angkutan untuk menuju ke Telaga Saat yaitu mobil komodo dan ATV, meskipun saat itu belum beroperasi karena waktu masih terlalu pagi. FYI, mobil pribadipun bisa saja langsung menuju Telaga Saat, tetapi sekedar mengingatkan jalan dari area parkir sampai Telaga Saat adalah jalan berbatu.
Setelah melakukan pemanasan ringan saya memulai perjalanan dengan didampingi guide lokal yang merupakan salah satu fasilitas dari villa tempat menginap. Karena dari awal tujuannya treking jadi saya tidak hanya mengikuti jalur jalan berbatu menuju Telaga Saat, tetapi mengambil jalan setapak menembus kebun teh ke area yang lebih tinggi. Dari jalur treking Tampak jelas gunung gede pangrango menjulang tinggi di arah tenggara dan hamparan kawasan puncak bogor di arah barat daya.
Dari salah satu spot tertinggi dijalur treking dapat terlihat di kejauhan sebuah danau yang menjadi tujuan saya yaitu Telaga Saat. Pengambilan jalur yang berbeda dengan jalur mobil/motor memang menjadikan pengalaman yang lebih baik saat menuju Telaga Saat. Selain disuguhi pemandangan saya juga terhindar dari bising dan asap kendaraan jika melalui jalur yang sama dengan mobil dan motor.
Perjalanan treking ke Telaga Saat melalui jalur kebun teh memakan waktu sekitar 45 menit. Setelah sampai di Telaga Saat saya dimanjakan dengan pemandangan danau khas di ketinggian. Belum semua cahaya matahari menyentuh permukaan Telaga Saat mengubah Telaga menjadi cermin raksasa yang memantulkan hijaunya bukit-bukit dibelakangnya. Awan pun seakan berusaha menjilat-jilat permukaan Telaga saat jika tidak diusir angin-angin pegunungan yang cukup kencang.
Sekeliling telaga merupakan joging trek yang cukup nyaman, saya mencoba mengelilingi Telaga Saat untuk menikmati pemandangan telaga dari berbagai sisi. Sungguh asri sekali, tidak pernah menyangka sungai ciliwung yang besar dan air yang berwarna coklat yang sering saya jumpai di kawasan jakarta bersumber salah satunya dari mata air di sekitar Telaga Saat yang dijadikan sebagai titik nol kilometer sungai ciliwung. Ini menunjukan, bahwa sebenarnya ciliwung itu adalah sungai yang bersih dan yang menjadikannya kotor adalah tangan-tangan manusia itu sendiri~
Comments
Post a Comment