Suasana Perjanjian Linggarjati
|
Awalnya tak ada rencana traveling sedikitpun untuk libur tahun baru 2014 ini. Hari pergantian tahun kali ini akan diisi dengan tidur terlelap di rumah, begitulah rencananya. Tapi memang, manusia hanya bisa berencana tepat tanggal 31 Desember 2013, kakak saya yang berada di Kuningan meminta saya untuk datang dan memang sudah lama sekali saya tidak bertemu. Tanpa pikir panjang saya langsung berangkat menuju kuningan menggunakan sepeda motor. Perlu sekitar 3 jam perjalanan dari tasikmalaya menuju kuningan.
Sampai di kuningan sekitar jam 3 sore, istirahat mandi makan. Malam pun tiba, kakak saya sempat mengajak untuk menikimati pergantian tahun di pusat kota kuningan, tapi saya tetap menjalankan rencana awal, tidur terlelap di malam pergantian tahun, jam 9 malam saya sudah memasuki alam mimpi.
Bangun pagi, untuk meralisasikan rencana untuk pulang ke tasikmalaya pagi hari. Rencana tinggalah rencana, jiwa traveler saya tidak rela pulang sebelum mengunjungi setidaknya 1-2 tempat dikuningan. Setelah berdiskusi dengan kakak saya, akhirnya saya menetapkan dua tempat yang akan dikunjungi sebelum pulang. Keduanya terletak di kaki gunung ciremai, dan keduanya merupakan gerbang pendakian ke puncak ciremai, ya, palutungan dan linggarjati.
Dalam perjalanan menuju palutungan saya diajak untuk berfoto dengan pesawat, saya sempat bertanya-tanya pesawat terbang? emang ada? ... entah apa nama lokasinya tapi memang pesawat itu ada, entah kapan dan darimana asalnya. biasanya jika mau berfoto bayar 5 ribu, karena pada saat itu hari masih pagi, penjaga tiketnya belum ada :)
Berfoto dengan latar belakang pesawat terbang
|
Cukup beberapa foto saja untuk membuktikan memang ada pesawat terbang di kuningan :). Lanjutkan perjalanan ke palutungan, jalanan menanjak dengan udara sejuk, melewati Goa Maria, dan beberapa perkebunan sayuran sampailah saya di Bumi Perkemahan Palutungan. sebenarnya ini kedua kalinya saya ke Palutungan, tapi untuk pertama kali ke bumi perkemahannya. kunjungan pertama saya saat mendaki Gunung Ciremai akhir tahun 2000, pos pendakian yang dulu seperti gubuk kini menjadi bangunan kokoh, lebih mirip Polsek kalo saya lihat. kembali ke bumi perkemahan, sempat bingung mau ngapain disini selain menikmati udara sejuk, ada air terjun harus berjalan lumayan dengan medan tanah licin setelah hujan bukan pilihan yang tepat. fyi, banyak sekali orang yang sekedar camping di bumper palutungan ini. Akhirnya naik kuda menjadi pilihan saya untuk menikmati bumper palutungan, biayanya 10 rb per orang, saya tawar 15 ribu untuk 1 kuda yang naiknya 2 orang :)
Selesai naik kuda saya langsung bergegas menuju tujuan selanjutnya, Linggarjati, tepatnya di lokasi perjanjian linggarjati yang bersejarah itu. Lokasi linggarjati juga berada di kaki gunung ciremai, kalo palutungan kaki gunung ciremai sebelah selatan, linggarjati ini kaki gunung ciremai sebelah timur. cukup lama perjalanan dari palutungan menuju linggarjati, dari kuningan linggarjati berada di jalur menuju cirebon. skip.skip.
Sampailah di Gedung perjanjian Linggarjati, pada saat perjanjian Gedung ini merupakan Hotel. Bangunan tersebut sudah mengalami beberapa renovasi, dan isi bangunanpun sebagian besar merupakan replika, meskipun beberapa masih ada yang asli. 2 rb saja untuk mengenal sejarah negaramu. Memang wisata sejarah negara kita kebanyakan HTM nya dibawah 5 rb, entah tujuannya agar masyarakat semua kalangan dapat menikmatinya atau memang sejarah negara kita memang dihargai murah. sorry oot, sekian catper kali ini, keep travel !
halaman samping bangunan
|
Comments
Post a Comment